Langsung ke konten utama

UK Life Part 11: #lampauibatasambisimu

Setelah saya menyusui anak saya yang berusia 4 bulan pada 20/0717, Pukul 05.09 Pagi di Nottingham, Inggris, saya melihat dan membaca “postingan” mba Dian Sastro terkait #lampauibatasambisimu. Saya merasa terharu karena ada sosok hebat yang merasakan hal yang serupa dengan saya saat ini. Setahun lalu, saya adalah pegawai disalah satu Bank terbesar di Jakarta. Saya memiliki karir yang baik dan berprestasi namun dibalik itu semua saya memendam ambisi untuk melanjutkan pendidikan master saya di luar negeri.
Awal masuk kuliah, 4 months of pregnancy




Dan akhirnya saya menikah pada April 2016 lalu dan ambisi saya pun belum terwujud. Ternyata takdir berkata lain, pada Juni 2016 suami saya pun mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke Inggris dan saya telah hamil 6 minggu. Pada saat itu saya berpikir “inilah saatnya saya harus melanjutkan sekolah atau tidak sama sekali”. Kemudian saya memutuskan untuk ikut suami melanjutkan sekolah bersama dan meninggalkan pekerjaan saya. Hal tersebut sangatlah tidak mudah, karena tempat saya bekerja sudah seperti rumah kedua saya. Tetapi saya merasa harus menggapai ambisiku terlebih dahulu agar aku tidak menyesal dikemudian hari.

Sejak awal persiapan sekolah, juga tidak mudah. Untuk sekolah di Inggris saya harus mendapatkan nilai IELTS (standard Bahasa minimal 6.5). Dan setelah menjalani tes IELTS, saya langsung muntah karena sedang hamil muda. Akhirnya, Sayapun diterima di University of Nottingham dengan jurusan Master of Finance and Investment. Pada saat kuliah, kehamilan saya berusia 4-5 bulan. Saya adalah satu-satunya pelajar yang sedang mengandung di Universitas tersebut. Fortunately, pihak universitas sangat mendukung saya, mereka memiliki kebijakan khusus untuk pelajar yang sedang hamil. 

Pada tanggal 25 February 2017. Saya melahirkan anak pertama saya dengan normal. Kedua orang tua saya pun datang berkunjung walaupun hanya dua minggu saja. Setelah itu “My new life begins”. Saya harus kembali ke kampus dengan kondisi belum bisa berjalan dengan normal karena saya memiliki bekas jahitan akibat melahirkan. Ternyata menjadi Ibu dan pelajar di negeri orang sangatlah tidak mudah. Jauh dari keluarga dan tidak ada yang membantu dalam mengurus “newborn baby” adalah tantangan terbesar dalam hidup saya. Alhamdulillah, suami saya sangat mendukung saya. Kami saling bahu-membahu untuk mengurus bayi kami, mengerjakan tugas dan belajar saat bayi tidur, tidak jarang kami lembur untuk menyelesaikan tugas, selain itu kami memilih jadwal kuliah yang berbeda sehingga dapat bergantian untuk menjaga bayi kami selagi kami kuliah.  Akhirnya, pada suatu hari suamiku jatuh sakit karena kelelahan dan sepertinya mengalami “baby blues”. Saat itulah titik dimana saya merasa bersalah sebagai seorang ibu dan istri, “apakah saya terlalu egois untuk mengejar ambisiku?” dan sempat berpikir untuk pulang ke Indonesia.
Membawa baby ke kampus 


Namun dukungan keluarga saya di Indonesia sangat besar dan ayah saya berpesan “menjadi orang hebat tidaklah mudah, orang hebat adalah orang yang mampu menyelesaikan kesulitannya dengan hebat”. Kemudian, semangat saya kembali muncul untuk menyelesaikan kuliah master saya dan saat ini tengah menjalankan disertasi. Dua semester lalu saya lalui dengan nilai yang baik dengan perjuangan sambil mengurus bayi dan penuh rasa syukur. Hal itu semua tidak ada artinya tanpa dukungan suami, keluarga dan kerabat. Inilah proses saya untuk melampaui ambisiku, dengan doa, pengorbanan dan kerja keras, saya harap akan membawa keberkahan bagi diriku, keluarga ku dan tanah airku. #HSBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

co-parenting, is that hard?

Co-parenting? what is that? for you who has "a perfect family" hopefully will never experience this. I started to google it since April 2019. I never know and never want to experience this kind of parenting method. However, some sh%%$ happened and the show must go on.  When you google "co-parenting", you will face several articles about it. Basically, co-parenting means you and your ex-spouse collaborate together to raise the kid, despite your hates and egos. And how to do it? the answer is I DON'T KNOW. I just try not to fight or against your ex-spouse in front of your kid and pretend "everything is just fine". I try to explain the kid every night such as "Mommy and daddy can't get along together anymore, however, we still love you and want the best for you". I will allow my daughter if she wants to meet her dad and vice versa. On the other hand, especially in Indonesia, the "co-parenting" method is unusual. Therefore, you need

My First Freediving Experience in Tunda Island Indonesia

Hello Again. I'm very pleased to write again. Today I want to write about my first freediving lesson experience at Tunda Island. One word: AMAZING. I've been swimming since I was 3, and I did some competition when I was in elementary school. Until now, swimming is my favorite sport all the time. I feel calm in the water, I can be myself, and it's a great "me time" session. Besides that, I often swimming with speed, because I get to use it when I was trained as an athlete. But swimming in the ocean is not as same as swimming in the pool, we should enjoy the ocean scenery, no need to rush. A week ago, I did join a trip to Tunda Island, Serang Banten, Indonesia. It was my first time to go on a trip (you may check on Instagram: @ansor_officialTrip)  alone without friends or family. Fortunately, I met new friends. They are free-divers and fun people. One of them, miss Irma or you can find her Instagram with @_irmave_ taught me how to freediving. She taught me how to br

Covid-19 Experiences

 Heyho I'm writing about my experience surviving from Covid 19. I got Covid on March 2021, and I was in the hospital for 12 days. Fortunately, I isolated in the hospital with my other best friend, Annisa and Kartika. It was quite a funny experience. As I remembered before I got Covid, I can't sleep for three days. So I believe that I got Covid because of stress that makes my immune was dropping. The important thing is to please keep stress away during pandemics. I know It's not an easy situation, but please try hard to avoid stress. Because when you got stress, you can't eat and sleep well, therefore your immune will drop, and the virus could catch you. That's what happened to me. The unique thing about this virus is it has different effects happens to different people. For example, I got no fever, and I still can breathe easily, however, I lost the ability to smell (anosmia) and to taste food. However, a different effect happens to my friend, she had a bad fever fo